Tugas Paper Topik-Topik Lanjutan
Sistem Informasi
Technopreneur pada Perusahaan Inovidea Magna Global (pengembang aplikasi PicMix)
Technopreneur pada Perusahaan Inovidea Magna Global (pengembang aplikasi PicMix)
Nama
Kelompok
Christian Tang (1501170822)
Rahman (1501167746)
Martin Sinaga (1501172191)
Hans Sihuanndy (1501158464)
Susan Prasetio (1501143632)
Christian Tang (1501170822)
Rahman (1501167746)
Martin Sinaga (1501172191)
Hans Sihuanndy (1501158464)
Susan Prasetio (1501143632)
Abstrak
Pada zaman
dahulu, sedikit sekali orang yang mau membuka lapangan kerja alias menjadi entrepreneur. Dahulu ada banyak kendala
untuk merintisnya, seperti masalah perolehan modal.
Namun
pada era globalisasi ini, teknologi komunikasi berkembang sangat pesat.
Sehingga orang-orang dapat mencari referensi untuk membuka usaha dan lapangan
kerja baru. Ditambah dengan dukungan teknologi informasi, bisnis seperti ini
dapat dengan mudah diwujudkan, seperti online
shop, software house, dan
lain-lain.
Pada
paper ini akan dibahas salah satu dari bidang entrepreneur, yaitu technopreneur.
Topiknya berfokus pada technopreneur
di bidang aplikasi mobile.
Kata
kunci: technopreneur, mobile, mobile software, entrepreneur.
Bab I
Pendahuluan
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini
membuat segalanya menjadi mudah. Sebagai contoh, pada zaman dahulu orang
berkomunikasi lewat pos. Namun pada saat ditemukannya telepon oleh Alexander
Graham Bell pada tanggal 10 Maret 1876, komunikasi menjadi semakin mudah dan
mengurangi penggunaan kertas karena tidak melalui pos lagi.
Pada era modern saat ini, salah satu perangkat teknologi
yang sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari adalah smartphone. Smartphone
merupakan alat yang dapat diinstal aplikasi layaknya aplikasi pada PC.
Kemampuannya yang menyerupai PC tersebut membuat penjualan PC semakin
dikalahkan oleh penjualan smartphone.
Dengan berkembangnya smartphone,
lahirlah industri software house
khusus di bidang mobile apps. Biasanya
penjualan mobile apps dilakukan oleh app store yang tersedia sesuai dengan operating system pada smartphone masing-masing. Dengan cara
penjualan seperti ini, diharapkan lebih mudah dalam memperoleh aplikasi yang
dimau karena kosumen tidak perlu berkunjung ke toko software hanya untuk membeli mobile
apps. Pengguna tinggal browse aplikasi yang diinginkan di app store-nya, lalu masukkan identitas
pembayaran, dan tinggal download
aplikasi tersebut.
1.2
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup
yang akan dibahas pada Paper ini
yaitu terdiri dari:
1.
Sejarah Smartphone dan industri mobile
apps
2.
Contoh Perusahaan yang bergerak di
industri mobile apps
3.
Menjelaskan cara dan bagaimana perusahaan
pengembang mobile apps bisa bertahan
di tengah-tengah gempuran perusahaan pengembang mobile apps lainnya
1.3
Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Memperkenalkan industri mobile apps
2.
Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai industri mobile apps
3.
Memberikan contoh mengenai perusahaan yang bergerak di industri mobile app
4.
Menjelaskan bagaimana perusahaan pengembang mobile
apps bisa bertahan di tengah-tengah gempuran perusahaan pengembang mobile apps lainnya
1.3.2 Manfaat
1. memanfaatkan fasilitas IT
semaksimal mungkin
2. memudahkan para technopreneur dalam meraih keuntungan
dalam industri mobile
apps
3. memudahkan para technopreneur untuk dapat bertahan di
industri mobile apps
terhadap perusahaan pengembang mobile apps lainnya
1.4 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan
dalam pembuatan paper ini yaitu
menggunakan metode studi pustaka, dengan melakukan pencarian pada situs-situs
pengetahuan pada mesin pencarian (browser)
dan hasil seminar technopreneur
1.5
Sistematika Penulisan
BAB 1: Pendahuluan
Pada bab ini penulis menjelaskan
mengenai latar belakang, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat pda paper, metode penelitian yang digunakan
dan sistematika penulisan mengenai industri mobile apps.
BAB
2: LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan
teori-teori umum mengenai technopreneur
dan smartphone berdasarkan pengertian
para ahli, dimana teori tersebut dapat membantu untuk memberikan penjelasan
yang bermanfaat
BAB
3: Pembahasan Industri Mobile Apps
Pada
bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah industri mobile apps secara umum dan pada perusahaan, lembaga-lembaga yang
berfokus pada industri mobile apps,
tentang bagaimana penerapannya, bagaimana bisa bertahan terhadap pesaingnya
Bab 4: KESIMPULAN
Pada bab ini akan dijelaskan
mengenai kesimpulan yang diambil dari penjelasan berdsarkan penjelasan yang
telah dicantumkan
BAB
2
Landasan Teori
Landasan Teori
Dalam industri mobile
apps, tidak dapat dipisahkan antara technopreneur
dan smartphone. Berikut teori-teori
mengenai technopreneur dan smartphone:
Menurut kamus Merriam Webster (www.merriam-webster.com), Technopreneur adalah seorang entrepreneur (wiraswasta) yang terlibat
pada teknologi tinggi. Yang dimaksudkan adalah seorang entrepreneur yang dapat menggunakan pendekatan teknologi dalam
menjalankan usahanya.
Sedangkan
menurut informasi dari Phone Scoop (www.phonescoop.com), Smartphone adalah sejenis perangkat mobile yang memberikan kemampuan lebih dari ponsel-ponsel biasa. Smartphone juga menjalankan perangkat lunak
operating system yang memberikan
tampilan antarmuka yang terstandar untuk pengembang aplikasi.
BAB
3
Pembahasan
Industri Mobile Apps
Sejarah
Industri Mobile Apps
Industri mobile apps sudah amat jauh berkembang
pada era modern ini, dimana teknologi yang semakin berkembang membuat
penggunanya meningkat dari tahun ke tahun. Berikut akan dibahas mengenai Industri
mobile apps itu seperti apa:
Baru-baru
ini Strategy Analytics memperkirakan yang terposting di Mashable yang mengatakan bahwa industri aplikasi
bisnis mobile akan mencapai $ 50
miliar dalam tahun 2017.
Pertumbuhan
ini tidak selalu di mana banyak akan berpikir pada blush pertama. Tidak hanya berbicara tentang aplikasi B2C bagi konsumen
untuk menggunakannya. Tetapi juga berbicara tentang segmen besar dan memperluas pasar
ponsel: aplikasi bisnis kecil.
Tuntutan usaha menuntut akses ke data dari perangkat, mereka
membuat keputusan dan mengimplementasikannya melalui perangkat, dan mereka,
tentu saja, berkomunikasi seperti
menggunakan ponsel mereka kepada pelanggan mereka.
"Pengalaman
konsumen
menggunakan ponsel telah
mengajarkan pekerja di industri mobile yang diharapkan, bahkan permintaan, akses ke informasi dan aplikasi
dari mana saja menggunakan perangkat mobile,"
kata Mark Levitt, direktur strategi cloud bisnis di Strategy Analytics.
Jadi Industri mobile apps semakin berkembang sesuai kebutuhan masing masing konsumennya
dan membuat dan memudahkan dalam pekerjaan sehari-hari. Banyak aplikasi mobile apps yang mendukung denganb segala
kebutuhan yang ada bagi user.
Penerapan
industri mobile apps
Mobile
adalah industri dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah. Dengan memanfaatkan
teknologi mobile terkini sebagai
media marketing akan membantu mendapatkan lebih banyak pelanggan baru,
mempertahankan pelanggan setia dan membuat perusahaan menjadi yang terdepan
dalam kompetisi dengan pesaing lainnya.
Perusahaan perusahaan di Indonesia pun sudah memakai penerapan mobile apps untuk memajukan dan memudahkan pekerjaan nya.
Perusahaan perusahaan di Indonesia pun sudah memakai penerapan mobile apps untuk memajukan dan memudahkan pekerjaan nya.
Maka dari itu dari tahun ke tahun
smartphone membuat perubahan sehingga mampu bertahan terhadap para pesaingnya
pada era ini. Namun tidak luput juga semakin banyak orang-orang yang berusaha
untuk meniru dari beberapa aplikasi ponsel yang ada.
Penerapan
industri mobile apps pada PT Inovidea
Magna Global (pengembang PicMix)
PT Inovidea
Magna Global (IMG) merupakan perusahaan rintisan (startup) yang didirikan dan dinakhodai
oleh pengusaha muda yang bernama Calvin Kizana. Dengan aplikasi andalannya,
PicMix, Calvin mengklaim telah menarik satu juga pelanggan hanya dalam tempo 2
bulan saja, seperti yang dilansir merdeka.com pada 17 April 2013. PicMix
sendiri merupakan aplikasi media sosial berbasis photo sharing seperti Instagram. Tanpa bermaksud melakukan plagiat
dengan Instagram, PicMix mempunyai pendekatan yang berbeda dalam berbagi foto.
Yaitu penerapan fitur frame dan sticker yang tidak ada pada Instagram.
Pada awalnya, PicMix diluncurkan
untuk perangkat BlackBerry. Berikutnya, sambil melihat potensi pengguna ponsel
dengan platform lainnya seperti Android dan iOS yang semakin banyak, PicMix pun
juga hadir di kedua platform
tersebut. Disusul juga dengan Windows Phone dan Nokia Asha Platform.
Menurut berita dari Yahoo, per
November 2013 PicMix telah mempunyai 15,5 juta pengguna dengan mayoritas
pengguna dari Indonesia (35%). Menariknya, disusul oleh negara lain seperti
Afrika Selatan dan Venezuela.
Usaha
IMG dalam mempertahankan eksistensinya
Berdasarkan berita-berita yang dijelaskan sebelumnya, IMG melihat perkembangan konsumen dengan menggunakan ponsel dengan platform yang berbeda-beda seperti Android, iOS, BlackBerry, Windows Phone, dll. Oleh karena itu, IMG dengan aplikasi andalannya, PicMix, juga dirilis ke dalam platform-platform tersebut.
Berdasarkan berita-berita yang dijelaskan sebelumnya, IMG melihat perkembangan konsumen dengan menggunakan ponsel dengan platform yang berbeda-beda seperti Android, iOS, BlackBerry, Windows Phone, dll. Oleh karena itu, IMG dengan aplikasi andalannya, PicMix, juga dirilis ke dalam platform-platform tersebut.
Selain itu, inovasi dan kreativitas
yang tanpa henti juga turut membantu IMG dalam mempertahankan eksistensinya,
seperti penambahan template frame dan sticker.
Jadi, dengan melihat apa yang
diminta konsumen sudah sangat membantu IMG dalam mempertahankan eksistensinya.
IMG melihat bahwa jangan terlalu memaksakan konsumen untuk berpindah platform
ponselnya hanya untuk menikmati sebuah aplikasi, seperti yang terjadi pada
Instagram. Namun pada akhirnya, Instagram menjadi luluh akan ekslusivitasnya
sebagai aplikasi iOS dengan meluncurkan versi Android dan Windows Phone
lantaran banyak pesaingnya seperti PicMix ini yang mampu menghadirkan konsep multiplatform.
BAB
4
Kesimpulan
Kesimpulan
Dari semua nya
teknologi mobile apps dapat membantu
memajukan perusahaan untuk bertahan dan mampu bersiang dengan yang lainnya.
Maka perubahan yang dilakukan akan membuahkan hasil yang bagus dan baik bagi
suatu perusahaan tersebut.
Salah satu untuk
mempertahankan kesuksesannya yaitu dengan melihat kemauan konsumen. Jangan
memaksa konsumen untuk melakukan sesuatu, karena tidak semua mau melakukannya.
Justru produsenlah yang harus bisa memnuhi kemauan konsumen.
Referensi
http://inventors.about.com/od/bstartinventors/a/telephone.htm
http://www.merriam-webster.com/dictionary/technopreneur
http://www.phonescoop.com/glossary/term.php?gid=131
http://www.merdeka.com/teknologi/picmix-instagramnya-indonesia.html
https://id.berita.yahoo.com/bagaimana-picmix-mendapatkan-10-juta-pengguna-070017612.html
www.binus.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar