Tugas Paper Topik-Topik Lanjutan
Sistem Informasi
ANALISIS DAN PERANCANGAN SUPPLY
CHAIN MANAGEMENT PADA PT. CARREFOUR INDONESIA
Nama Kelompok :
Christian
Tang (1501170822)
Rahman (1501167746)
Martin Sinaga (1501172191)
Hans Sihuandy (1501158464)
Susan Prasetio (1501143632)
Rahman (1501167746)
Martin Sinaga (1501172191)
Hans Sihuandy (1501158464)
Susan Prasetio (1501143632)
Abstrak
Saat ini banyak pihak pelanggan yang tidak puas pada saat
belanja kebutuhan sehari-hari di minimarket
maupun di supermarket tertentu. Hal
ini mengakibatkan suatu tempat perbelanjaan sering mengalami kerugian dan
kekurangan pelanggan akibat tidak dapat memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh
customer. Oleh karena itu, semakin
berkembang suatu proses bisnis saat ini. Ditemukan suatu metode yang dikenal
sebagai Supply Chain Management.
Metode tersebut diyakini dapat membantu pihak perusahaan yang menyediakan
kebutuhan sehari-hari dapat mengendalikan jumlah persediaan barang kebutuhan
sehari-hari agar tidak kekurangan dan mengurangi kerugian yang diakibatkan
kekurangan customer yang melakukan transaksi.
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada era modern saat ini, banyak
ditemukan tempat pembelanjaan yang menyediakan berbagai keperluan sehari-hari.
Saat ini, tempat perbelanjaan dapat dikategorikan dalam berbagai jenis
berdasarkan besar usaha yang diterapkan oleh suatu instansi maupun suatu
individu. Jumlah pembeli yang melakukan transaksi di suatu tempat pembelanjaan
sangat beragam, hal ini dikarenakan jenis dan jumlah persediaan yang disediakan
oleh suatu tempat perbelanjaan beragam.
Semakin lengkap jumlah
barang yang terdapat pada tempat perbelanjaan maka semakin banyak pembeli yang
datang untuk membeli perlengkapan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu untuk
mengendalikan jumlah barang yang tersedia pada suatu perusahaan dapat
dikendalikan oleh suatu metode yang di harapkan dapat membantu suatu perusahaan
untuk mengendalikan jumlah persediaan suau produk yang dijual pada perusahaan
mereka.
Metode tersebut dikenal dengan
sebutan Supply Chain Management atau
yang biasa disingkat sebagai SCM. Supply
Chain Management merupakan suatu konsep yang digunakan suatu perusahaan
untuk mengendalikan jumlah persediaan suatu produk dan waktu yang diperlukan
dalam pengiriman dan penerimaan suatu produk.
Metode ini diharapkan dapat mampu
mengendalikan jumlah permintaan produk yang dibutuhkan oleh pembeli pada saat
ini, hal ini dikarenakan pembeli yang semakin lama semakin kritis. Semakin baik
pelayanan yang diberikan suatu perusahaan pada pembeli maka pembeli dapat
menerima rasa puas dari pelayanan yang diberikan. Hal ini juga dapat membuat
suatu perusahaan mengalami peningkatan dalam segi profit.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang akan dibahas pada
paper ini yaitu :
1.
Menjelakan sejarah dari SCM
2.
Menjelaskan pihak-pihak yang
melaksanakan SCM di suatu perusahaan
3.
Memberikan pemahaman mengenai
keuntungan dari SCM
4.
Memberikan pemahaman mengenai
kerugian dari SCM
5.
Memberikan contoh perusahaan yang
menerapkan SCM
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1
Tujuan
1. Memberikan
pemahaman mengenai SCM pada pihak pelanggan dan perusahaan.
2. Memberikan
informasi mengenai nilai-nilai yang dihasilkan dari SCM.
3. Memberikan contoh perusahaan yang menerapkan SCM.
1.3.2
Manfaat
1. Meningkatkan
pelanggan dan pendapatan suatu perusahaan
2. Menambah
wawasan perusahaan-perusahaan yang belum menggunakan SCM
3. Memberikan
pelatihan kepada karyawan untuk mengoperasikan IT
1.4 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan pada pembahasan
paper ini yaitu menggunakan metode studi pustaka, mencari informasi yang
dibutuhkan pada layanan mesin pencari (browser).
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 1 :
Pendahuluan
Pada bab ini
penulis menjelaskan mengenai latar belakang, ruang lingkup penulisan, tujuan
dan manfaat pada paper, metode penelitian yang digunakan dan sistematika
penulisan mengenai PERANCANGAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
BAB 2 :
LANDASAN TEORI
Pada bab ini
akan dijelaskan teori-teori umum mengenai SCM. berdasarkan pengertian para ahli
yang membahas teori SCM, dimana teori tersebut dapat membantu untuk memberikan
penjelasan yang bermanfaat
BAB 3 :
Pembahasan SCM
Pada bab ini
akan dijelaskan mengenai sejarah SCM secara umum dan pada perusahaan,
lembaga-lembaga yang berfokus pada SCM, tentang bagaimana penerapannya, Apa
dampaknya menggunakan SCM
Bab 4 :
KESIMPULAN
Pada bab ini
akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diambil dari penjelasan berdsarkan
penjelasan yang telah dicantumkan sebagaimana tentang keseluruhan inti dari SCM
tersebut.
BAB 2
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
Dalam menjamin rantai pasokan barang yang baik,
diperlukan yang namanya Supply Chain
Management (SCM) agar dapat berjalan dengan baik.
Menurut Harland (1996), SCM adalah manajemen alur
barang-barang. SCM termasuk perpindahan dan penyimpanan bahan mentah, inventori
work-in-process dan barang jadi dari
tempat asal sampai tempat konsumsi. Jaringan yang terinterkoneksi dan ter-interlink, saluran dan titik bisnis
dilibatkan dalam ketentuan produk dan layanan yang diperlukan oleh konsumen
dalam rantai suplai.
Sedangkan menurut informasi dari website APICS (www.apics.org), SCM
adalah perancangan, perencanaan, eksekusi, kontrol dan pengawasan aktivitas rantai
suplai dengan tujuan membuat niali bersih, membangun infraskruktur yang
kompetitif, memajukan logistik dunia, menyamakan suplai dengan permintaan dan
mengukur kemampuan secara global.
Pada perusahaan yang sedang kita fokuskan ini
(Carrefour), dibuatlah analisis bagaimana mereka bisa mengelola suplai barang
dengan baik.
BAB 3
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Sejarah
SCM
Awal mula SCM dimulai pada tahun 1898, dimulai
dengan munculnya istilah Logistik. Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan
Supply Chain di Universitas Sycrause pada tahun 1919. Pada tahun 1927,
perusahaan otomotif Ford memulai produksi massal mobil mereka dengan menuntut
jaminan pasokan bahan baku yang tepat pada waktunya agar produksi dapat
berjalan dengan cepat. Setelah itu, Wroe Alderson mempublikasikan paper untuk
menjelaskan konsep “Postponement” yang masih dalam lingkup SCM pada tahun 1950.
Dua tahun kemudian, ditemukanlah sistem identifikasi
barang yang disebut “Barcode” oleh Norman Woodland and Bernard Silver. Tahun
1957, American Production and Inventory Control Society (APICS) mengembangkan
yang di mana disebut body of knowledge in operations management. Dilanjutkan
pada tahun 1961 dengan pengembangan “Bill of Material” oleh Gene Thomas.
William Zikmund dan William merumuskan bentuk awal dari “Reverse Logistics”.
Pada akhirnya, tahun 1982 mulai diperkenalkan istilah “Supply Chain Management”
oleh Keith Oliver.
Setelah itu, pengembangan bentuk SCM makin pesat seperti
analisis supply chain pertama pada tahun 1985, lean manufacturing pada tahun
1988, Total Cost of Ownership (TCO) pada tahun 1995, Supply Chain Council pada
tahun 1996, Supply Chain Financing pada tahun 2000, Green Supply Chain pada
tahun 2001, dan seterusnya.
Cara
Penerapan SCM pada perusahaan
Ada beberapa cara penerapan SCM pada perusahaan.
Misalnya untuk perusahaan hypermarket seperti Carrefour, mereka biasanya
memprediksi terlebih dahulu seberapa sering barang yang ada dibeli oleh
konsumen. Apabila terjadi penipisan barang, Carrefour cukup melapor pada
penyuplai barang untuk segera dikirimkan barang baru. Yang penting bagi
Carrefour, jangan sampai ada barang yang terlihat habis oleh konsumen yang
mengakibatkan konsumen mengurungkan niat untuk membeli barang yang
bersangkutan. Carrefour telah memilih secara ketat perusahaan-perusahaan
pemasok barang berdasarkan tingkat kedisiplinannya.
Dalam kasus lainnya, seperti perusahaan pembuat
pesawat terbang Boeing, mereka menerapkan metode SCM pada pengadaan komponen
pesawatnya. Berdasarkan penelusuran oleh penulis, mereka menyuplai barang baru
ke sebuah gudang dengan banyak sekali laci-laci penyimpanan yang telah diberi
nama. Sehingga jika buruh mau meminta komponen, cukup menanyakan saja oleh
penjaganya. Kemudian dengan bantuan komputer, akan dicarikan lokasi barang yang
diminta. Setelah ditemukan, barang yang diminta harus di-scan barcodenya untuk
mencatat pengurangan sisa barang di gudang.
Pihak-pihak
yang menggunakan SCM
Ada banyak sekali perusahaan yang telah menerapkan
SCM, terutama perusahaan-perusahaan manufaktur dan pemasaran seperti Boeing,
Carrefour, BMW, Toyota, dan lain-lain.
Keuntungan
pemanfaatan SCM
Menurut Stacey Roberts dari Demand Media, seperti
yang dikutip chron.com, ada banyak sekali keuntungan dari pemanfaatan SCM
khususnya bagi perusahaan besar, seperti berkurangnya biaya operasional,
meningkatnya efisiensi penggunaan sumber daya, meningkatnya output, dan
meningkatnya profit keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.
Kerugian
pemanfaatan SCM
Menurut sumber dari eHow.com, kekurangan dari SCM di
antaranya seperti investasinya yang sangat besar terutama di awal penerapan SCM
bagi perusahaan, kepercayaan kepada perusahaan lain yang harus lebih besar, ketidakseimbangan
kemampuan antar perusahaan, dan rintangan-rintangan strategi distribusi.
SCM
pada Carrefour
Carrefour adalah perusahaan yang bergerak di bidang
supermarket. Carrefour didirikan di Prancis pada tahun 1957 dan masuk ke
Indonesia pada tahun 1996 oleh sebuah perusahaan pendukung dari Para Group
(sekarang CT Corp). Carrefour dari tahun ke tahun semakin melebarkan sayapnya
tak hanya dalam satu negara tetapi juga ke negara lainnya. Carrefour saat ini
mempunyai ribuan outlet dari beberapa negara.
Saat ini, PT Carrefour Indonesia merupakan anak
perusahaan dari PT Trans Retail (yang juga masih satu perusahaan induk CT
Corp). Dengan di bawah naungan CT Corp, Carrefour berusaha untuk bisa membuat
masyarakat Indonesia menerima kehadirannya dengan menyesuaikan konsep
pemasarannya dengan yang ada di Indonesia.
Dari tahun ke tahun, pengunjungnya semakin banyak
seiring dengan banyaknya outlet yang
ada. Pada tahun 2010, tercatat 72 juta pengunjung. Meningkat dibanding tahun
sebelumnya yang hanya 62 juta. Dukungannya terhadap UKM yang ada di Indonesia
membuat Carrefour dapat meningkatkan profitnya di Indonesia dari tahun ke
tahun.
BAB 4
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Harland, C.M. (1996) Supply Chain Management, Purchasing
and Supply Management, Logistics, Vertical Integration, Materials Management
and Supply Chain Dynamics. In: Slack, N (ed.) Blackwell Encyclopedic Dictionary
of Operations Management. UK: Blackwell.
REFERENSI
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/1762707/Carrefour-SA
http://www.anneahira.com/carrefour-indonesia.htm
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/ritel/12/11/20/mdsoep-trans-retail-kuasai-100-persen-saham-carrefour-indonesia
http://www.manufacturing.net/articles/2012/05/history-of-logistics-and-supply-chain-management
http://smallbusiness.chron.com/advantages-supply-chain-management-small-companies-20595.html
http://www.ehow.com/info_8600015_disadvantages-scm.html
www.binus.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar