Tugas Individu Topik-topik Lanjutan Sistem Informasi
IPTV pada Televisi Berlangganan Groovia
Disusun Oleh
RAHMAN (1501167746)
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA
2014
Abstrak
Teknologi televisi semakin hari semakin canggih saja. Mulai dari televisi analog sampai televisi digital seperti salah satunya IPTV ini. Dirancang pertama kali tahun 1995, IPTV menuntut kecanggihan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mewujudkan IPTV sebagaimana mestinya. Dan teknologi IPTV ini tidak akan pernah ada tanda adanya teknologi video streaming terlebih dahulu.
Video streaming merupakan komponen utama pada IPTV, yang di mana prinsipnya mengirimkan gambar-gambar terus-menerus antara server dan komputer client. Untuk membangun IPTV, ada banyak sekali perangkat yang bisa dipakai, seperti Jungo OpenRG™, Envivio dan NetgemTV.
Untuk di Indonesia sendiri, sudah ada layanan IPTV yang bernama Groovia keluaran Telkom yang pertama kali diperkenalkan tahun 2011. Groovia unggul atas fitur tambahannya seperti Video on Demand (VoD), Television Video on Demand (TVoD) dan pause acara TV.
Kata Kunci: IPTV, video streaming, video, streaming.
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi semakin luas dan pesat dengan hadirnya jaringan komputer. Apalagi dengan koneksi internet yang merupakan salah satu dari bagian jaringan kompuer, membuat hubungan antar komputer makin meluas saja.
Salah satu teknologi yang melibatkan jaringan komputer adalah Internet Protocol Television (IPTV). Teknologi ini membuat siaran televisi bisa dinikmati hanya dengan membutuhkan koneksi internet saja. Tidak ada lagi yang namanya gambar semut-semut karena menggunakan sinyal digital. Dan yang diutamakan bagi IPTV adalah kepraktisannya untuk dipakai di berbagai daerah termasuk daerah terpencil. Asalkan ada koneksi internet, urusan menonton bisa dilakukan.
Dan perkembangan IPTV tak hanya sampai pada siaran live TV saja, melainkan penggunanya bisa mem-pause siaran televisi bahkan menonton acara yang kita pilih sendiri atau biasa disebut Video on Demand (VoD). Fitur-fitur tersebut biasanya sulit sekali untuk diterapkan pada televisi berbasis satelit maupun terestrial (dengan antena biasa).
1.2 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup yang akan dibahas dalam Paper ini terdiri dari:
Sejarah IPTV
Prinsip utama Video Streaming
Prinsip utama IPTV dan sinerginya dengan Video Streaming
IPTV pada televisi kabel Groovia
Bagaimana Groovia menawarkan fitur-fitur unggulannya yang tidak ada pada televisi kabel lain
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Memberikan informasi mengenai sejarah IPTV
2. Memberikan informasi dan pengtahuan mengenai prinsip Video Streaming
3. Memberikan informasi dan pengtahuan mengenai prinsip IPTV dan
bagaimana IPTV bersinergi dengan Video Streaming
4. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang penerapan IPTV pada
televisi kabel Groovia
5. Memberikan penjelasan mengenai fitur-fitur unggulan Groovia yang di
mana tidak bisa diterapkan pada televisi berlangganan lain
1.3.2 Manfaat
1. Memanfaatkan fasilitas teknologi informasi semaksimal mungkin
2. Dapat menjadi referensi mengenai kelebihan salah satu teknologi televisi
1.4 Metodologi Penelitian
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data yang digunakan dalam pembuatan paper ini adalah metode studi pustaka, dengan melakukan pencarian pada situs-situs pengetahuan, berita dan koleksi jurnal
1.4.2 Langkah-langkah Pengolahan Data
Dalam pengolahan data yang didapat sesuai pada bagian 1.4.1, pengolahan data dilakukan dalam membaca isi informasi secara menyeluruh kemudian menuliskan ulang rangkuman dari informasi tersebut
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 1: Pendahuluan
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat pada paper, metode penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan mengenai IPTV.
BAB 2: Landasan Teori
Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori umum mengenai IPTV berdasarkan pengertian para ahli, dimana teori tersebut dapat membantu untuk memberikan penjelasan yang bermanfaat.
BAB 3: Pembahasan Industri IPTV
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah IPTV, konsep Video Streaming dan bagaimana IPTV bersinergi dengan Video Streaming, dan contoh penerapan IPTV pada industri televisi berbayar serta keunggulannya.
BAB 4: Kesimpulan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diambil dari penjelasan berdsarkan penjelasan yang telah dicantumkan.
BAB 2
Landasan Teori
Berikut ini adalah teori-teori mengenai IPTV (Internet Protocol Television) menurut para ahli:
Menurut lembaga telekomunikasi Amerika Serikat AT&T (www.att.com), dalam bahasa inggris IPTV adalah “A different, improved technology than ‘traditional’ cable or satellite TV, and it allows for more flexibility within the network. IPTV enables two-way interactivity, versus a traditional, one-way cable or satellite broadcast network. The two-way IPTV network means viewers have more options to interact, personalize and control their viewing experience.” yang sebagaimana diartikan sebagai “Sebuah teknologi yang mutakhir dan berbeda dari TV kabel atau satelit, dan memungkinkan fleksibilitas lebih dalam jaringan. IPTV memungkinkan interaksi dua arah, jika dibandingkan jaringan siaran kabel atau satelit yang hanya satu arah. Jaringan IPTV yang dua-arah maksudnya adalah penonton mempunyai pilihan lebih untuk berinteraksi, personalisasi dan mengontrol pengalaman menonton mereka”.
Sedangkan menurut kamus Techopedia (www.techopedia.com), dalam bahasa inggris IPTV adalah "The process of transmitting and broadcasting television programs through the Internet using Internet Protocol (IP). IPTV gives dynamic features to the user to improve the user experience compared to a traditional television transmission such as radio frequency broadcast, satellite broadcast and/or cable television. A broadband connection is used as the medium of transmission for IPTV, which is very efficient compared to earlier transmission modes." yang sebagaimana diartikan sebagai “Proses mentransmisikan dan menyiarkan program televisi melalui internet dengan menggunakan protokol internet (IP). IPTV memberikan fitur dinamis kepada pengguna untuk meningkatkan pengalaman pengguna jika dibandingkan dengan transmisi televisi tradisional seperti penyiaran frekuensi radio, penyiaran satelit dan/atau televisi kabel. Koneksi broadband digunakan sebagai perantara transmisi IPTV, yang sangat berbeda dibandingkan dengan metode transmisi sebelumnya”.
Jika digabungkan dengan berbagai teori di atas, maka IPTV adalah “Sebuah teknologi yang mutakhir dan berbeda dari TV kabel atau satelit, yaitu dengan proses mentransmisikan dan menyiarkan program TV menggunakan protokol internet (IP). IPTV memungkinkan interaksi dua arah yang menungkinkan penonton untuk berinteraksi, personalisasi dan mengontrol pengalaman mereka. Koneksi broadband digunakan sebagai perantara transmisi IPTV, yang sangat berbeda dibandingkan dengan metode transmisi sebelumnya”.
BAB 3
Pembahasan Industri IPTV
3.1 Sejarah IPTV
IPTV telah mulai dirancang sejak tahun 1995, saat perusahaan telekomunikasi Inggris bernama British Telecom (BT) melakukan sebuah percobaan yang bernama “Interactive TV” dengan mendistribusikan siarannya melalui kabel fiber optik melalui 2500 rumah di Ipswich, Inggris.
Percobaan ini tidak selalu berjalan mulus, sampai akhirnya BT menutup sistem ini setelah menerima kekecewaaan dari 5500 pengguna yang di mana mereka makin kehilangan kemampuan untuk memilih film yang diminta (on demand) dan menonton berbagai tayangan acara dari beberapa minggu yang lalu.
Di lain sisi, perusahaan televisi berbayar British Sky Broadcasting (BSkyB) mencoba pertaruhannya di bisnis Video on Demand ini dengan memperkenalkan fitur yang bernama Near Video on Demand (NVoD). Berbagai film ditayangkan setiap 15 menit sekali dan memungut bayaran per tampilan (pay per view).
BBC pun juga tidak mau ketinggalan dengan memperkenalkan iPlayer pada tahun 2005, setelah menyadari koneksi broadband yang semakin cepat. Namun di awal perkenalannya masih saja mengecewakan. Pengguna masih direpotkan dengan menginstal berbagai perangkat lunak dan harus mengunduh penuh video yang akan ditonton. Namun setelah menyadari perkembangan Adobe Flash dan kemampuannya untuk disisipkan ke web, maka langsung dibuat layanan video berbasis web sehingga instalasi aplikasi tambahan menjadi tidak diperlukan. Pada tanggal 13 Desember 2007, iPlayer dengan fitur streaming diluncurkan. Setelah itu, proyek iPlayer berjalan dengan lancar dan sukses hingga hari ini telah menyiarkan 155 juta program TV dan radio dalam sebulan.
Kembali ke BT, layanan IPTV yang disebut BT Vision diluncurkan pada akhir 2006. Hingga kini, layanan BT Vision telah mempunyai 640.000 pelanggan.
3.2 Prinsip Utama Video Streaming
3.2.1 Cara kerja Video Streaming
Proses buffering pada layana video Netflix.
Sumber: http://www.reviversoft.com/blog/wp-content/uploads/2013/08/Improve_the_Speed_of_Streaming_Netflix_Buffering.jpg
Video Streaming merupakan komponen utama pada IPTV. Seluruh konten video disiarkan secara terus-menerus. Berdasarkan pengamatan umum, cara kerja video streaming dibagi menjadi beberapa langkah, seperti:
Buffering
Proses ini dilakukan dengan mengunduh beberapa frame dalam keseluruhan video yang sedang diputar ke dalam tampungan sementara. Hal ini biasa terjadi saat baru membuka video yang akan ditonton secara streaming.
Menjalankan Video
Setelah proses buffering, barulah video bisa dinikmati dengan lancar oleh para pemirsa. Namun lancar tidaknya video yang diputar tidak lepas dari sisa video yang ada di tampungan sementara. Jika isi dari tampungan sementara telah habis, maka diperlukan lagi proses buffering seperti langkah sebelumnya.
3.2.2 Infrastruktur Video Streaming
Proses kerja video streaming.
Sumber: http://static.ddmcdn.com/gif/streaming-video-audio-9.gif
Ada beberapa peralatan yang diperlukan untuk menjalankan proses video streaming menurut HowStuffWorks (www.howstuffworks.com), seperti:
Komponen ini merupakan komponen terpenting dalam menjalankan video streaming. Komponen ini berisi video-video yang akan dijalankan secara streaming. Jadi saat pengguna dengan komputer client-nya mengunjungi konten dengan video streaming, komponen ini bertugas mengirimkan frame-frame video langsung ke komputer client.
Komponen ini hanya diperlukan saat pengguna menikmati tayangan video streaming berbasis web seperti YouTube. Saat pengguna mengunjungi sebuah website dengan video streaming, komponen ini bertugas mengirimkan halaman web lengkap dengan player untuk video streaming yang di mana akan mengunduh frame-frame video dari media server.
Komponen ini biasa digunakan oleh pengguna untuk menampilkan video yang di-streaming dari media server. Dari komponen inilah, pengguna mengunjungi konten dengan video streaming. Jika itu berbasis web, maka informasi web akan diunduh terlebih dahulu dari web server. Kemudian barulah frame-frame video yang akan ditayangkan diunduh dari media server. Apabila pengunjung menggunakan aplikasi langsung dalam menikmati tayangan video streaming seperti RealPlayer, maka tidak diperlukan pengunduhan dari web server.
3.2.3 Perangkat Lunak Video Streaming
Ada banyak sekali perangkat lunak yang bisa dipakai untuk video streaming, seperti:
Windows Media Player.
Sumber: http://screenshots.en.sftcdn.net/en/scrn/52000/52214/windows-media-player-7.jpg
Perangkat lunak bawaan sistem operasi Windows ini ternyata juga dapat dipakai untuk memutar video streaming. Video streaming dengan format WMV (Windows Media Video) dan ASF (Advanced Streaming Format) dapat diputar dengan lancar dengan perangkat lunak ini.
RealPlayer.
Sumber: http://www.softwareupdater.com/programs/L122369883548f02993424ab/realplayer2.jpg
Perangkat lunak bawaan RealNetworks ini dikhususkan untuk memutar video streaming dengan format RM (Real Media).
VLC Media Player.
Sumber:http://images.videolan.org/images/screenshots/vlc-win32.jpg
Perangkat lunak ini bersifat open source. Keunggulan utama dari perangkat lunak ini adalah sifatnya yang multiplatform, yaotu dapat dijalankan dengan sistem operasi Windows, OS X, dan Linux.
Adobe Flash Player.
Sumber: http://www.offlineinstallersdownload.com/wp-content/uploads/2014/01/wpid-Adobe-flash-player-logo.jpeg
Walaupun perangkat lunak ini bersifat proprietary, namun dapat dijalankan dengan sistem operasi Windows, OS X, dan Linux. Perangkat lunak ini mempunyai fitur plug-in yang digunakan untuk memutar dokumen Flash langsung dari web browser. Biasanya dengan perangkat lunak ini digunakan untuk sebagai wadah streaming player yang diunduh dari website yang menyediakan video streaming. Jadinya video streaming yang terkait dapat dinikmati langsung melalui web browser. Contoh penggunaan Adobe Flash Player untuk video streaming yaitu pada website YouTube (www.youtube.com).
QuickTime Player.
Sumber: http://zapp5.staticworld.net/downloads/graphics/screenshots/1764f.jpg
Perangkat lunak dari Apple dan bawaan sistem operasi OS X ini dapat dijalankan dengan sistem operasi Windows dan OS X. Sama seperti VLC media player, ada banyak format video streaming yang dapat diputar dengan perangkat lunak ini.
3.2.4 Proses umum menjalankan video streaming
Hubungan infrastruktur layanan video streaming.
Sumber: http://static.ddmcdn.com/gif/streaming-video-audio-7.gif
Dalam situasi sehari-sehari, menurut sumber dari dari HowStuffWorks (www.howstuffworks.com), ada proses yang umum dijalankan untuk menikmati tayangan video streaming, seperti pada contoh untuk menikmati tayangan video streaming berbasis Web:
Bukalah website yang mempunyai fitur video streaming.
Pilih video yang akan ditonton.
Web server meminta informasi dari streaming server.
Perangkat lunak pada streaming server memecah satu file video utuh menjadi frame-frame video dan mengirimkannya ke komputer pengguna menggunakan protokol real-time seperti UDP (User Datagram Protocol).
Plugin browser di komputer pengguna men-decode frame-frame video tersebut dan menampilkannya sebagaimana frame-frame tersebut telah sampai ke komputer pengguna.
Komputer pengguna tidak lagi memakai frame-frame video tersebut.
3.2.5 Proses menyediakan layanan video streaming
Proses menyediakan layanan video streaming.
Sumber: http://static.ddmcdn.com/gif/streaming-video-audio-7.gif
Menurut sumber dari HowStuffWorks (www.howstuffworks.com), ada beberapa langkah penting dalam menyediakan layanan video streaming, seperti:
Rekam video yang anda inginkan menggunakan kamera video.
Impor video dari kamera video ke komputer. Jika diperlukan, lakukan konversi format dengan perangkat lunak yang ada.
Untuk video yang diperuntukkan sebagai streaming, pastikan ukuran gambarnya kecil dan frame rate dikurangi.
Codec pada komputer mengompres file dan meng-encode menjadi format yang sesuai.
Unggah file ke server.
Server melakukan streaming file yang diunggah ke komputer penonton.
3.2.6 Permasalahan yang biasa terjadi pada video streaming dan solusinya
Sebenarnya ada banyak sekali masalah-masalah yang umum terjadi pada tayangan video streaming, seperti buffering terus-menerus atau bahkan ada yang tidak bisa diputar. Berikut solusinya yang bisa membantu:
Ukuran gambar berbanding lurus dengan ukuran keseluruhan sebuah file video.
Namun dengan memperkecil ukuran gambar, maka jika dipaksakan ditampilkan dengan layar penuh gambarnya akan terlihat pecah.
Video terdiri dari rangkaian gambar-gambar yang biasa disebut frame. Yang dimaksud frame rate di sini adalah berapa gambar bisa ditampilkan dalam satu detik. Seperti comtoh ada film dengan frame rate 24 fps, maka dalam satu detik dapat menampilkan 24 frame secara berurutan.
Untuk beragam file-file video dan audio, diperlukan settingan codec yang benar agar ukuran filenya tetap kecil namun tidak terlalu mengorban kualitasnya. Codec sendiri bekerja dengan membuang data-data yang sekiranya tidak diperlukan, yang di mana juga menurunkan kualitas gambar demi terciptanya file yang berukuran kecil.
Gambar terlihat pecah setelah diperkecil ukuran file videonya.
Sumber: http://www.bestshareware.net/howto/img1/how-to-remove-pixellation-from-video-2.jpg
3.3 Prinsip Utama IPTV dan Sinerginya dengan Video Streaming
3.3.1 Infrastruktur IPTV
Infrastruktur IPTV.
Sumber: http://www.mocomsoft.com/en-US/images/solution_iptv_figure1.jpg
IPTV (Internet Protocol Television) menggunakan berbagai peralatan yang agak berbeda jika dibandingkan dengan video streaming biasa. Dan alat untuk menerima siaran IPTV pun tidak menggunakan komputer biasa (PC / Personal Computer), namun menggunakan set-top-box.
Set-top-box IPTV pada umumnya.
Sumber: http://upload.ecvv.com/upload/Product/20115/China_Gobox_Hd_H_IPTV_Set_Top_Box_A002_220115101255096.jpg
3.3.2 Peralatan yang dipakai untuk membangun IPTV
Ada banyak sekali peralatan yang bisa dipakai untuk membangun IPTV, beberapa di antaranya:
Jungo OpenRG™
Pengadaan sistem IPTV juga memakan biaya yang tidak sedikit, namun salah satu paket perangkat lunak yang bisa dipakai untuk membangun IPTV adalah OpenRG™ dari Jungo Ltd. Menurut sumber dari Biotech Business Week (13/10/2008), OpenRG™ mempunyai beberapa fitur andalan, seperti perpindahan channel TV pada IPTV yang lebih cepat seperti pada TV analog.
Envivio
Envivio telah dipakai oleh banyak TV berlangganan berbasis IPTV, seperti Moja TV dari BH Telecom. Menurut sumber dari Biotech Business Week (17/11/2009), Envivio dilengkapi fitur encoder/transcoder, redundancy protection, dan masih banyak lagi.
NetgemTV
NetgemTV menawarkan paket perangkat lunak untuk pengembangan IPTV. Paket tersebut salah satunya adalah software development kit (SDK) untuk mengembangkan IPTV, seperti yang dilansir oleh Health & Beauty Close – Up (16/9/2009).
3.3.3 Sinergi IPTV dengan Video Streaming
Encoder IPTV Envivio.
Sumber: http://www.itvt.com/files/ckcontributorfiles/images/Envivio-4CasterC4GenIII-3-2011.jpg
IPTV tentunya membutuhkan teknologi video streaming, karena tidak ada aktivitas mengunduh video ke dalam memori yang ada dalam set-top-box IPTV kecuali untuk buffering.
Dan dengan penggunaan video streaming di IPTV biasanya menggunakan hardware khusus seperti encoder/transcoder dan video server. Sangat berbeda dengan layanan video streaming biasa yang hanya menggunakan komputer-komputer saja. Alat penerimanya pun khusus, menggunakan set-top-box yang dispesialisasikan untuk menerima siaran IPTV.
3.4 IPTV pada televisi kabel Groovia
3.4.1 Tentang Groovia
Groovia TV.
Sumber: http://groovia.tv/wp-content/uploads/2012/01/logo.png
Groovia merupakan televisi berlangganan kabel dengan menggunakan jaringan IPTV yang pertama kali diperkenalkan oleh Telkom pada tahun 2011. Groovia memberikan terobosan baru dalam industri TV berlangganan, yaitu kemampuannya dalam berkomunikasi dua arah dengan layanannya. Sesuai dengan tagline-nya, “Prime Time is Your Time”, Groovia menawarkan pengalaman menonton televisi yang belum pernah dijumpai oleh TV berlangganan lainnya, dari kemampuannya dalam mem-pause acara televisi, bahkan dapat memundurkan acara yang pernah ditayangkan sebelumnya.
3.4.2 Peralatan yang dipakai oleh Groovia
Untuk menjalankan siklus hidup layanan IPTV Groovia, Telkom menyediakan alat-alat yang dipasang di rumah pelanggannya sebagai berikut:
Modem ADSL Speedy.
Sumber: http://www.netsprogram.com/tinymcpuk/gambar/image/zte%20speedy%20wifi.jpg
Karena Telkom mempunyai layanan internet yang bernama Speedy, maka diperlukanlah modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) untuk menghubungkan dari kabel telepon menjadi koneksi internet berkecepatan tinggi.
Set-top-box Groovia TV.
Sumber: http://groovia.tv/wp-content/uploads/2011/05/groovia-stb.jpg
Alat ini yang sangat diperlukan untuk menghubungkannya dengan TV. Dan untuk input koneksinya menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang dihubungkan dengan modem Speedy. Sedangkan untuk outputnya menggunakan koneksi RCA atau HDMI (High Definition Multimedia Interface).
3.5 Bagaimana Groovia menawarkan fitur-fitur unggulannya yang tidak ada pada TV berlangganan lain
Fitur-fitur andalan Groovia
Groovia bisa berbangga hati karena kelebihannya yang dapat berkomunikasi dua arah, tidak seperti pada TV berlangganan lainnya, maka tayangan seperti Video on Demand pun dapat dinikmati dengan mudah.
Selain itu, fitur-fitur lainnya seperti Television Video on Demand (TVoD) dan pause acara televisi juga dapat dengan mudah diterapkan dengan TV berlangganan berbasis IPTV ini.
3.5.2 Fitur-fitur andalan Groovia
Ada berbagai macam fitur yang tidak ada atau sulit untuk diterapkan pada TV berlangganan lainnya, seperti:
Video on Demand (VoD) pada Groovia.
Sumber: dokumentasi pribadi
Dengan fitur Video on Demand, pelanggan Groovia dapat memilih video yang akan ditonton kapan saja tanpa perlu menunggu jadwal pemutaran video pada siaran TV umumnya. Dalam Groovia, VoD disediakan dalam kategori Movie, Karaoke, Music, dan lain-lain.
Video on Demand (VoD) pada Groovia.
Sumber: dokumentasi pribadi
Hampir sama dengan VoD, namun fitur ini memungkinkan pelanggan Groovia untuk menonton tayangan TV yang telah berlalu sampai 7 hari ke belakang.
Pause acara televisi pada Groovia.
Sumber: dokumentasi pribadi
Dengan fitur pause seperti ini, pelanggan Groovia dapat melakukan aktivitas lain sampai dengan batas maksimal pause yaitu 2 jam.
BAB 4
Kesimpulan
Teknologi IPTV sepertinya telah merubah pengalaman menonton TV menjadi yang tidak biasa lagi. Penonton benar-benar bisa menonton acara apa yang diinginkan kapan saja tanpa menunggu jadwalnya dulu dari stasiun TV. Hal ini membuat navigasi pada TV menjadi lebih interaktif.
Dalam paper ini telah dibahas mengenai sejarah IPTV, prinsip video streaming, prinsip IPTV serta sinerginya dengan video streaming, IPTV pada Groovia serta bagaimana Groovia menawarkan fitur yang tidak ada pada TV berlangganan lain.
Diharapkan IPTV bisa menjadi teknologi yang bisa diandalkan atas interaktifitasnya dan efisiensi operasionalnya.
Daftar Pustaka
IPTV Background. (n.d.). . Retrieved June 10, 2014, from http://www.att.com/Common/about_us/files/pdf/IPTV_background.pdf
What is Internet Protocol Television (IPTV)? - Definition from Techopedia. (n.d.). Techopedias. Retrieved June 10, 2014, from http://www.techopedia.com/definition/24957/internet-protocol-television-iptv
Butterworth, B. (n.d.). A brief history of Internet Protocol Television. . Retrieved June 10, 2014, from http://www.theaustralian.com.au/archive/media/a-brief-history-of-internet-protocol-television/story-fnb2hahp-1226198986314
Wilson, T. (n.d.). HowStuffWorks "How Streaming Video and Audio Work". HowStuffWorks. Retrieved June 10, 2014, from http://computer.howstuffworks.com/internet/basics/streaming-video-and-audio.htm
Fuller, J. (n.d.). HowStuffWorks "How Internet TV Works". HowStuffWorks. Retrieved June 10, 2014, from http://electronics.howstuffworks.com/internet-tv.htm
VLC media player. (n.d.). VideoLAN. Retrieved June 10, 2014, from http://www.videolan.org/vlc/
About Groovia. (n.d.). . Retrieved June 10, 2014, from http://groovia.tv/about-groovia/
Jungo Ltd.; Jungo Fast Channel Switching Solution to Deliver Enhanced IPTV User Experience. Biotech Business Week, 1843. Retrieved June 10, 2014, from http://search.proquest.com/docview/236079506?accountid=38628
BH Telecom Brings Out New 'Moja TV' IPTV. Health & Beauty Close - Up. Retrieved June 10, 2014, from http://search.proquest.com/docview/818861840?accountid=38628
Netgem Offers Next-Gen Platform for IPTV Picture. Health & Beauty Close - Up. Retrieved June 10, 2014, from http://search.proquest.com/docview/818898450?accountid=38628